Stratifikasi Sosial

Hari/ Tanggal  : Senin, 22 April 2013              MK. SOSIOLOGI UMUM
Praktikum ke   : 10 (sepuluh)                          Ruangan          : R.K. CCR 2(1)6
Stratifikasi Sosial
Robi Deslia Waldi/ E44120009
Gerland Akhmadi/ A24100197


SISTEM STATUS DAN PELAPISAN MASYARAKAT SISTEM STATUS
YANG BERUBAH
Runtuhnya Sistem Status Kolonial dalam Abad Kedua Puluh
(W.F. Wetheim)
            Abad XX terjadi perkembangan dinamis yang menerobos pola yang kaku dan meningkatkan mobilitas sosial. Di pulau-pulau seberang, uanglah yang melakukan pendobrakan terhadap sitem asli yang lama. Pengaruh kemiskinan, menumbuhkan keresahan di daerah pertanian dan di pulau-pulau seberang serta perlawanan yang dilakukan para petani yang baru saja menjadi kaya terhadap struktur tradisional. Adanya kelas cendikiawan atau setengah cendikiawan Indonesia tidak hanya mendobrak susunan kemasyarakatan Jawa tradisional dan pelapisan sosial kolonial abad XIX yang berdasarkan perbedaan ras, yang artinya pendidikan telah bertindak sebagai dinamit terhadap sistem kasta kolonial.
            Permintaan tenaga kerja terlatih meningkat, orang-orang Indonesia mulai diangkat kepada jabatan-jabatan yang tadinya merupakan hak istimewa orang-orang Eropa. Selain itu, pendidikan Barat juga dinikmati oleh wanita-wanita Indonesia Terhalangnya dinding ras tidak menyebabkan orang-orang Indonesia semakin dekat tetapi malah semakin menembah ketegangan orang-orang Indo untuk bergabung dalam persatuan Indo Eropa yang memiliki tujuan utama mempertahankan hak-hak istimewa kemasyarakatan yang telah mereka peroleh sendiri.
SITUASI SOSIAL DUA KOMUNITAS DESA DI SULAWESI SELATAN
(Mochtar Buchori dan Wiladi Budiharga)
            Komunitas Maricaya Selatan terdiri dari lima golongan masyarakat yang menempati tiga lapisan pokok, yaitu golongan pejabat dan kelompok professional dilapisan atas; golongan alim ulama, golongan pegawai dan golongan pedagang dilapisan menengah; golongan buruh dilapisan bawah. Masyarakat Maricaya Selatan bersifat heterogen. Terlihat akan tanda-tanda adanya usaha untuk menembus dinding-dinding antar lapisan dan antar golongan. Penduduk dari golongan mayoritas cukup terbuka dengan golongan minoritas tetapi penduduk dari lapisan menengah hanya terbuka dengan golongannya sendiri.
            Dilihat dari segi ekonomi dalam masyarakat Maricaya Selatan tedapat tiga lapisan masyarakat, yaitu lapisan ekonomi mampu, menengah, miskin. Kesempatan pendidikan bagi anak-anak di masyarakat ini secara cukup luas terdiri dari tingkat TK sampai perguruan tinggi.

 


Analisis Bacaan
1.      Apakah Terdapat Mobilitas Sosial. Horizontal dan Vertikal! Jelaskan?
  • Bacaan 1 :
·         Mobilitas horizontal : tidak dijelaskan pada bacaan tersebut.
·         Mobilitas vertikal :
a. Vertikal ke atas (climbing)
- Pedagang keturunan Cina tergeser kedudukannya oleh pedagang pribumi
- Munculnya golongan cendekiawan dari golongan pribumi membuat pemerintah Belanda memperhitungkan keberadaannya.
- Banyak posisi penting dalam pemerintahan Belanda yang diduduki oleh para bumiputra
b. Vertikal ke bawah (sinking)
- Adanya pedagang pribumi menyebabkan kedudukan pedagan Cina bergeser
- Terpuruknya kedudukan lapisan Indo menyebabkan kehormatan kaum Indo semakin menurun
§  Bacaan 2 :
·         Mobilitas Horizontal : tidak dijelaskan pada bacaan tersebut.
    • Mobilitas Vertikal : tidak dijelaskan secara tertulis, tetapi jika dilihat dari sistem pelapisannya yang terbuka, terjadi dinamika pada masyarakat kedua desa. Seperti pemberian pendidikan kepada anak-anak mereka dengan harapan agar anakanya nanti dapat memasuki kedudukan/stratifikasi yang lebih tinggi.


Komentar