BAYAH DAN PERTANIAN KARET YANG MENGUNTUNGKAN
Tanaman Karet memberikan peran yang besar terhadap perekonomian Indonesia. Banyak penduduk Indonesia khususnya Bayah hidup dengan mengandalkan komoditas karet. Tanaman karet diusahakan oleh perusahaan Negara, swasta dan rakyat. Tanaman karet di Indonesia tergolong terluas didunia, hingga saat ini mencapai 3 juta hektar ,serta Bayah ambil andil dalam pertanian karet yang memiliki luas ±3 hektar.
Inilah nikmatnya hidup di Indonesia negara yang agraris!!! Banggalah jadi Anak Indonesia, tidak semua orang bias hidup dan tinggal di Negara Indonesia. Oh tentunya anda harus bangga!!!
Indonesia adalah Negara yang beriklim Tropis dan cocok untuk ditanami tanaman karet. Hampir disemua daerah di Indonesia, khususnya daerah terpencil yang bernama Bayah nama suatu daerah yang belum orang kenal, tidak seperti Jakarta dan Bali semua orang pasti kenal dengan kedua daerah tersebut. Bayah itu nama suatu kampung yang terletak di daerah Banten Selatan yang memiliki sumber kekayaan yang melimpah seperti pertambangan, perikanan serta pertanian. Pertanian ini pun sangat meluas tapi disini akan mengangkat tentang Pertanian karet yang hamper masyarakatnya kerja menjadi petani karet. Di Bayah tanaman karet di tanam didaerah perbukitan karena disana daerahnya berbukit-bukit.
Tanaman karet ini pula tidak harus ditanam di tanah yang subur bisa ditanam di tempat yang kurang subur, karet dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan lateks. Karena itu, petani berlomba-lomba untuk membuka lahannya untuk ditanami karet. Sebaliknya, banyak petani Bayah kurang memahami tentang budidaya karet yang baik. Petani kurang memanfaatkan klon-klon yang memiliki produktivitas tinggi. Disebabkan kurang kemampuan teknologi dan modal, banyak petani menanam tanaman karet dengan biji yang mempunyai produktivitas lebih rendah 60% dibanding bibit okulasi.
Berikut penjelasan cara perbanyakan bibit karet yang memenuhi syarat:
1. Pembibitan tanaman karet
Bibit hasil Okulasi adalah jenis bibit yang dianjurkan untuk ditanam. Okulasi adalah cara menghidupkan salah satu bagian dari pohon induknya, yaitu mata tunas. Mata tunas yang sudah dipisahkan dari induknya tidak akan dapat hidup tanpa alat atau bahan yang menghidupkannya. Alat dan bahan penghidup mata tunas ini disebut batang bawah.
2. Penyiapan Batang Bawah untuk Okulasi
Batang bawah merupakan induk yang diperoleh dari pembiakan generative biji yang masih muda. Biji yang digunakan untuk batang bawah hendaknya berupa biji karet yang minimal salah satu induknya diketahui atau lebih baik lagi kalau kedua induknya diketahui.
a. Pemilihan biji
Biji karet untuk dijadikan batang bawah harus memenuhi syarat, seperti: kemurnian klon, ukuran biji, kementalan, kesegaran, dan daya kecambah biji. Dan cara paling sederhana untuk menilai biji karet yaitu dengan cara pembelahan.
b. Pengecambahan biji
Dapat dilakukan dengan beberapa cara, sebagai berikut:
b1. Biji diletakkan diantara lapisan karung goni yang selalu basah dan ditempatkan di tempat teduh.
b2. Biji diletakkan disebuah peti berisi tanah halus yang diatasnya ditaburi pasir setebal 3-5 cm.
b3. Biji kecambah dalam bedengan(lubang tanah yang berbentuk persegi panjang).
c. Penyemain biji
Biji yang sudah berkecambah segera dipindah ke persemaian. Biji kecambah yang baik untuk dipindahkan adalah kecambah yang belum menampakan sepasang daun.
Menyemaikan kecambah ada dua cara, yaitu persemaian lapangan (ground nursery) dan persemaian kantong plastik (polybag nursery).
3. Penyiapan Batang Atas
Batang atas dapat diambil dari tanaman yang berasal dari biji atau okulasi.
Oleh karena perbedaan tanah dan iklim dari beberapa tempat di Indonesia maka penanaman klon karet yang dianjurkan dibagi atas dua kelompok, yaitu:
a. Klon anjuran untuk karet rakyat didaerah kerja Balai Penelitian Perkebunan Bogor adalah GT 1. Harapan untuk dijadikan batang atas adalah PR 300. Daerah tersebut adalah Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu, Jawa, Kalimantan, dan daerah Indonesia Timur.
b. Klon anjuran untuk karet rakyat didaerah kerja Balai Penelitian Perkebunan Medan adalah GT 1. PR 107 dan AVROS 2037.daerah daerah tersebut adalah Aceh, Sumatera Barat, dan Riau.
4. Teknik Okulasi
1. Kayu Okulasi (entres)
Adalah tunas muda dari pohon induk yang memiliki mata tunas untuk dijadikan bahan okulasi.
2. Mata Tunas
Terdapat pada kulit pohon . semakin muda bagian pohon, semakin tampak mata tunasnya. Ada tiga jenis mata tunas yang tampak pada tanaman karet: mata daun, mata sisik, dan mata bunga.
3. Perisai dan Jiwa
Adalai bagian kayu okulasi yang diiris dan akan ditempelkan pada batang bawah.
Teknik mengokulasi tanaman karet ada dua macam, yaitu:
1. Membuat Okulasi Cokelat
2. Membuat Okulasi Hijau
Perolehan bibit okulasi mungkin sulit didapat oleh petani karena keterbatasan modal dan kemampuan.
Majulah Pertanian Indonesia!!!
Terima kasih
Komentar
Posting Komentar